Selasa, 02 Agustus 2016

laporan biologi pengaruh air gula pasir terhadap pertumbuhan tanamn kacang panjang


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Setiap mahluk hidup pasti mengalami pertumbuahan dan perkembangan. Begitu juga dengan tanaman, pertumbuahan suatu tanaman bisa dilihat dari makin bertambahnya ukuran dari tanaman itu disebabkan oleh bertambahnya jumlah yang bertambah banyak dan bertambah besar. Pertumbuhan ini bersifattidak dapat dibalik. Tumbuhan yang mengalami perkembangan . Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju kedewasaan. Pekembangan tidak dapat diukur seperti pertumbuhan yang bisa diukur, karena perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan bertambah tingkat kedewasaan tumbuhan tersebut.
Pertumbuahan  dan perkembangan adalah dua proses yang berjalan pada waktu yang bersamaan. Namun ada perbedaan di antara pertumbuahan dan perekembangan. Pertumbuan dilihat dari faktor kuantitatif karena mudah diukur. Seperti panjang batang,panjang akar,banyaknya daun dan sebagainya. Perkembangan dilihat dari factor kualitatif tersebut,karena perubahannya bersifat fungsioanal tidak bisa diukur dengan pasti.
    Pertumbuhan dan perkembangan tanaman di pengaruhi juga oleh beberapa factor. Ada factor internal dan eksternal . Faktor internal berupa hormone dan gen,yang dibawah oleh tanaman tersebut dan sebagainya. Adapun factor eksternal berupa air,cahaya,nutrisi,kelembapan dan suhu.
Factor-faktor sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Jika ada factor  yang kurang cocok dengan tanaman tersebut , maka hasil yang akan terganggu atau tidak optimal .
Saya menggunakan air gula dan air biasa uniuk menyiram biji tanaman kacang panjang . Penelitian diharapkan dapat memperoleh larutan yang tepat dari kedua larutan tersebut yang memungkinkan tanaman kacang panjang yang mempunyai batang yang tinggi.


B.    RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari penelitian :
1.    Apakah air gula dapat mempengaruhi pertumbuahan tinggi batang tanaman kacang panjang ?
2.    Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang panjang yang disiram dengan air gula dengan air biasa ?

C.    HIPOTESIS DAN PREDIKSI
1.    Ada pengaruh air gula terhadap tinggi batang tanaman kacang panjang.
2.    Tidak ada pengaruh air gula terhadap tinggi batang tanaman kacang panjang.

D.    TUJUAN PENELITIAN
1.    Mengetahui apakah air gula pasir mempengaruhi tinggi batang tanaman kacang panjang.
2.    Mengetahui apakah air gula pasir menghambat pertumbuhan tinggi batang tanaman kacang panjang.

E.    MANFAAT PENELITIAN
1.    Sebagai pemotivasi, khususnya bagi penulis untuki bisa menerapkan hasil penelitian ini dalam lingkungan sekitar.
2.    Memberikan informasi dan inspirasi bagi pembaca untuk lebih tertarik pada bidang pertanian, salah satunya dalam hal ini adalah tanaman kacng panjang.




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Kacang panjang
Kacang panjang (Vigna Sinensis. L) merupakan tanaman sayuran semusim. Kacang panjang merupakan jenis sayuran yang apat di kosumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayuran.. Tanaman kacang panjang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C. Kandungan protein nabati pada sayuran kacang panjan berkisar 17-21%. Ada dua farietas kacang panjang yang sudah banyak di budidayakan dengan produksi yang cukup tinggi, yaitu putih super dan super saina
Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi ± 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunya majemuk, lonjong, berseling panajng 6-8 cm lebar daun 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujungnya lincip, bertulang menyirip, tangkai silindris panjang ± 4 cm, dan berwarna hijau.
Klasifikasi kacang Panjang :
•         Kingdom        : Plantae    
•         Subkingdom    : Tracheobionta   
•         Seper Divisi    : Spermatopytha
•         Divisi        : Magnoliophytha
•         Kelas        : Magnoliopsida
•         Sub kelas        : Rosidae
•         Ordo        : Fabales
•         Famili        : Fabaceae
•         Genus        : Vigna
•         Spesies        : Vigna sinensis




2. Air gula
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana menjadi energy dan komiditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk sukroa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa manis keadaan makanan atau minuman.
Gula tebu kebanyakan dipasarkan dalam bentuk gula krital curah. Pertama-tama bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring., cairan yamg terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan untukmenghilangkan ketidakmurnian, campuran terebut kemudian diputihkan dengan dididihkan, endapandan ampah yang mengambang kemudian apat dipisahkan. Setelah cukup murni, cairan didinginkan dan di krisralkan untuk memproduki gula yang dapat dituang ke cetakan. Sebuah mein juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.





































BAB III
METODELOGI

A.     Alat dan Bahan

-2 buah gelas plastic (sebagai media tanamam)
-Penggaris
-Alat tulis
-Tanah
-Paku
-Air gula dan 4 biji kacang panjang

B.    Cara kerja:

-Rendam biji tanaman kacang panjang dengan air selama sehari semal
-siapkan media tanam berupa tanah dikedua gelas plastic
-beri  label pada setiap gelas plastic
-pilih 4 biji kacang panjang
-tanam 2 biji dipot A dan 2 biji dipot B
-beri label pada setiap gelas plastik
-siapkan air biasa dengan perbandingan 3 sendok makan gula pasir  yang sudah dilarutkan dan 3 sendok makan air biasa
-siram 2 kali dalam sehari, siram dengan cara biji pot A dengan air biasa masing-masing  4 tetes setiap penyiraman.

C.    Tempat dan waktu pelaksanaan
Tempat    : Luar ruangan ( diteras rumah)
         Waktu    :02 September 2015 – 11 september 2015







   






                           
BAB  IV
ANALISA DATA


A.Hasil  Penelitian

Tabel hasil pengamatan

Hari ke-    POT-A
(AIR BIASA)
    POT-B
(AIR GULA)

1    0 cm    0 cm
2    0,5 cm    0,2 cm
3    2,5 cm    1,5 cm
4    6 cm    3,4 cm
5    8 cm    6 cm
6    12 cm    10 cm
7    16 cm    14 cm
8    17,2 cm    16,5 cm
9    19 cm    17 cm
10    21 cm    17,5 cm


B.PEMBAHASAN
1.    Ada pengaruh air gula terhadap tinggi batang tanaman kacang panjang.
2.    Tidak ada pengaruh air gula terhadap tinggi batang tanaman kacang panjang.

     Air gula
Gula terdiri dari 2 jenis yaitu monosakarida dan polisakarida. Monosakarida yang terdapat pada gula akan dapat mempercepat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah. Namun apabila media tidak steril, justru akan terjadi kebusukan karena ledakan populasi mikroorganisme yang akan menginfeksi tanaman kacang panjang. gula terlibat dalam control pertumbuhan dan penuaan tanaman.
     Air biasa
Dari hasil pengamatan ini, dapat diketahui bahwa air biasa yang sangat baik untuk pertumbuhan kacang panjang. Karena dapat diketahui bahwa air adalah cairan jernih,tidak berwarna,tidak berasa,tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia ,hewan, dan tunbuhan, yang secara kimiawi air terbentuk dari hydrogen dan oksigen untuk membantu pertumbuhan biji kacang panjang.


F.    GRAFIK
                                       
















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Dari pembahasan diatas,dapat kita peroleh kesimpulan bahwa:
Air gula berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman kacang panjang. Air gula dan air biasa, keduanya memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tinggi batang tanaman kacang panjang. Namun air gula mempunyai pengaruh menghambat proses pertumbuhan tinggi batang tanaman kacang panjang.
B.Saran
Untuk para penanam tanaman agar menyiram kacang panjang dengan air biasa saja, karena disamping harga gula yang tidak murah,juga tidak membantu banyak proses pertumbuhan  kacang panjang. Untuk praktikum selanjutnya agar melakukan pratikum dengan kesalahan yang lebih sedikit.agar menghasilkan praktikum yang lebih baik.















                                                                                   
DAFTAR PUSTAKA
Aryuli, Diah., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2007. Biologi 3 SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Esis.
Kusumawati, Rohana., dan Wigati Hadi Omegawati. 2013. PR Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten : Intan Pariwara.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi untuk SMA kelas 3A. Malang : Erlangga
http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http:// Trie Widiarti. blogspot.com/ laporan praktikum budidaya tanaman kacang panjang
http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-xii-biologi/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap pertumbuhan-tumbuhan/
http:// loanebang. wordpress.com/2013/12/02/pengaruh-air-gula-terhadap-panjang-tanaman-kacang-tolo/




Jumat, 12 Juni 2015


               LAPORAN FISIKA
MENENTUKAN TITIK BERAT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NURWAHYUDIN
17/7572
XI IPA 1
SMA NEGERI 1 SINJAI-SELATAN
                                           Tahun Ajaran 2014/2015                                           





















                                                          KATA PENGANTAR
 

Alhamdulillahi Rabbil Alamin.

Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pratikum ini. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang

Dalam penyusunan laporan hasil pratikum ini tentu saja jauh dari kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.

Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih.

Mudah-mudahan laporan pratikum ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.


bikeru,  mei 2015


                                                                                          Penulis                               



                                                              DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ····················································································
KATA PENGANTAR ···················································································   i
DAFTAR ISI ······························································································   ii

BAB I. PENDAHULUAN
A.    Waktu pelaksanaan···············································································   1
B.     Tujuan·······························································································   1
C.     Rumusan masalah·················································································   1
D.    Landasan teori·····················································································   1

BAB II. ISI
A.    Alat dan bahan····················································································   3
B.     Cara kerja···························································································   3
C.     Data percoabaan··················································································   4
D.    Analisis data·······················································································   5
E.     Pembahasan························································································   6

BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan························································································   7
B.     Saran································································································   8

DAFTAR PUSTAKA ····················································································   9





                                                                      BAB I.
                                                             PENDAHULUAN

A.    WAKTU PELAKSANAAN
Praktikum Titik Berat dilaksanakan pada :
Hari, tanggal               : jumat, 29 mei 2015
Waktu                         : 10.00-11.15
Tempat                        : LAB Fisika SMAN 1 Sinjai-Selatan
B.      TUJUAN
Menentukan titik  berat dengan percobaan

C.     RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menentukan titik berat benda

D..   LANDASAN TEORI
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus, maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi) boleh dianggap seragam pada seluruh bagian benda , karena ukuran benda relative kecil dibanding jarak yang dapat menyebabkan perubahan g yang cukup berarti. Dengan demikian pusat massa  dan pusat  gravitasi dapat diambil sebagai titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat digunakan untuk menentukan pusat massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama.
1. PUSAT MASSA
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing M1, M2,....... , Mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
 MåX = (i . Xi)/(Mi)
 MåY = (i . Yi)/(Mi)


2. TITIK BERAT (X,Y)
Koordinat titik berat suatu sistem benda dengan berat masing-masing W1, W2, .........,W; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2), ............, (xi,yi) adalah:
 WåX = (i . Xi)/(Wi)
 WåY = (i . Yi)/(Wi)

3.  LETAK/POSISI TITIK BERAT
1.      Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2.      Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3.      Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.




















                                                                                  BAB II
                                                                                    ISI

A.   ALAT DAN BAHAN

1.      Statif
2.      Neraca
3.      Busur derjat
4.      Penggaris
5.      Beban

6.    Kertas karton
7.    Kertas grafik
8.    Gunting
9.    Benang secukupnya

B.      CARA KERJA / LANGKAH – LANGKAH
1.            Identifikasikan terlebih dahulu beberapa alat yang digunakan dalam percobaan berikut ini :

No.
Gambar
Keterangan
1.
Nama alat:Statif/ Penjepit

Ketelitian/ Kegunaan: Menjepit sesuatu. Dalam praktek kali ini menjepit paku untuk digantungkan beban dan karton.
2.
Nama alat: Neraca Ohauss

Ketelitian/ Kegunaan: Menimbang beban (karton tebal). Ketelitian mencapai 0,1 gram.
3.
Nama alat: Busur

Ketelitian/ Kegunaan: Mengukur kemiringan sudut tertentu. Ketelitian sampai 1°.
4.
Nama alat: Mistar berskala cm

Ketelitian/ Kegunaan: Mengukur panjang. Ketelitian sampai 0,1 cm.
5.
Nama alat: Beban

Ketelitian/ Kegunaan: Memudahkan menemukan arah gaya berat/ gaya gravitasi (menandai bagian bawah karton yang dilalui oleh benang yang tergantung beban).

2.   Buatlah benda dengan bentuk bebas, kemudian gunting dan lubangi tiga titik (A,B, dan C) secara bebas pada bagian tepi benda tersebut. Kemudian timbanglah massanya. Catat data hasil pengukuran dengan m =….. gram.
3.   Gantungkan benda pada lubang A dan beban pemandu vertical seperti gambar berikut :
                         








4.   Tandai titik P pada benda yang melalui garis pemandu vertical.
5.    Lakukan langkah seprti nomor 2 dengan menggunakan lubang B dan C. kemudian tandai titik masing – masing titik Q dan R pada titik yang dilewati garis vertical.
6.    Buatlah garus AP, BQ, dan CR. Kemudian tandai titik potong ketiga garis dengan titik Z.
informasi
·      titik Z merupakan titik berat benda
7.  Buatlah garis lurus yang melewati titik z sampai ke tepi benda, kemudian ptonglah pada garis tersebut.
8.  Timbanglah masing - masing potongan, yaitu m=….gram, m=….gram. tandai masing – masing benda sehingga massanya tidak tertukar.

9.   Tandai dan lubangi pada masing – masing benda pada sisi yang berbeda titik A dan B. kemudian laukan langkah seperti nomor 2,3 dan 4 utnuk mendapatkan titik berat Zdan Z2.
10.Ukurlah jarak seperti Z1 ke Z sebagai Xdan jarak Z2 ke Z sebagai X2.
11. Lakukan percobaan dengan benda bebas yang berbeda.
12. Masukkan data hasil pengukuran ke dalam tabel.  


C.  DATA PERCOBAAN
1.Data hasil pengukuran
No
m
m1
m2
X1
       X2
1
7,24 gram
3,8 gram
3,8 gram
3,5 cm
3,5 cm
2
7,1 gram
3,44gram
3,44 gram
3,7 cm
3,7 cm
3
4

2. Data olahan
No
X1m1
X2m2
1
13,3
13,3
2
12,728
12,728
3
4


D. Analisis Data

1.        Kecenderungan apa yang dapat dilihat dari hasil olahan data ?
2.        Jelaskan secara teoritis kecenderungan dan pola tersebut ?
Jawaban

1.         Setelah menggunting karton dengan bentuk tak beraturanakan didapattitik perpotongan dari ketiga titik sembarang yang telah dihubungkan dengan titik berat suatu benda tidak selalu berada di tengah bidang.
2.         Benda luasan apapun baik yang beraturan maupun tidak beraturan, memiliki titik berat atau pusat massa. Setiap benda luasan tersebut tidak akan atau tidak mungkin akan memiliki titik berat yang sama satu sama lain. Pola tersebut terletak pada perpotongan kedua garis vertical untuk benda sembarang.
        
E.    PEMBAHASAN
Setelah dilakukan beberapa kali percobaan menentukan titik berat dari kertas yang telah dibentuk menjadi bentuk sembarang, maka didapatkanlah titik berat dari kertas itu sendiri. Untuk bentuk sembarang, titik berat didapatkan hampir di area tengah bidang, Dari percobaan yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya berada pada perpotongan  2 buah diagonal atau lebih garis vertikal yang didapat dari percobaan dengan menggunakan benang yang digantung yang kemudian dibuatkan garis sesuai arah benang yang diikatkan pada batu sebagai beban. Dengan menggunakan kedua garis ataupub lebih, didapatkan titik potong sebagai titik berat.

Ciri yang didapatkan saat pada perpotongan dua garis tersebut saat paku ditancapkan pada lubang sisi samping kertas karton mengalami bergelayutan. Ini membuktikan bahwa titik perpotongan tersebut adalah titik beratnya.`



























                                                                           BAB III
                                                                          PENUTUP


A.    KESIMPULAN
                                        1.      Pada benda dalam keadaan setimbang berlaku
         τ0 = X .W
τ0  merupakan resultan momen gaya yang dihasilkan oleh berat tiap partikel, sehingga:
X1W1 + X2W2= X .W
Karena W= W1+W2 (berdasarkan percobaan), maka:
X1W1 + X2W2 =X (W1+W2)
         τ0 = Y .W
τ0  merupakan resultan momen gaya yang dihasilkan oleh berat tiap partikel, sehingga:
Y1W1+ Y2W2 = Y.W
Karena W= W1+W2 (berdasarkan percobaan), maka:
Y1W1 + Y2W2 =Y (W1+W2)


                                        2.      Rumus untuk menghitung titik berat benda adalah








3.  Dari praktikum yang kami lakukan menunjukkan bahwa lebih mudah menentukan titik berat secara praktek
4. Titik berat pada bangun sembarang hanya dapat diketahui melalui pencarian koordinat atau dengan percobaan.
5.      Pada bangun datar yang terbentuk dari beberapa bangun yang digabung selain dapat diselesaikan dengan percobaan, juga dapat diselesaikan melalui perhitungan titik koordinat.






B.     SARAN
1.      Persiapkan dan periksa terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang akan digunkan dalam kegiatan praktikum yang akan di gunakan dalam keghiatan praktikum titik berat.
2.      Lakukan semua langkah kerja dalam kegiatan praktikum Titik Berat secara tertibb, Sistematis dan benar.
3.      Lakukan prktikum dengan kompak dan menjalin kerja sama antar anggota kelompok yang kondusif.
4.      Pada saat membuat 3 lubang pada benda, jangan membuat tegak lurus atau segaris, karena apabila dibuat pada posisi tegak lurus atau sejajar lubang yang sebelumnya dibuat maka 2 lubang tersebut menghasilkan 1 garis lurus saja. Dan akhirnya nanti hanya akan menghasilkan 2 garis saja untuk menentukan titik perpotongan. Sedangkan pada praktikum Titik Berat ini dibutuhkan 3 garis untuk menentukan titik perpotongan pada benda.
5.      Beban pada tali yang dipasag di statif sebaiknya diletakkan pada bagian belakang benda, supaya lebih mudah member tanda pada saat keadaan benda seimbang.
6.      Pada saat menentuksn koordinta X0 dan Y0 dari titik tengah benda tersebut.
7.      Catat setiap hasil datapengamatan secara objektif.





                                                          DAFTAR PUSTAKA


Wulandari, Yayan. 2012. 1001 ULASAN FISIKA SMA Kelas XI. Tangerang :  Kelompok Kharisma.

Nulhakim,Lukman. 2007.Belajar Efektif Fisika (Untuk SMA /MA Kelas XI IPA). Jakarta: PT Intermedia Ciptanusantara.